Jogjaversitas.com – Setelah berlangsung sukses selama tiga hari, acara penutupan Tapak Suci National Championship VI (TSNC VI) diadakan pada malam Rabu (20/12). Kompetisi Tapak Suci untuk siswa SMA ini diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan tujuan memberikan platform bagi generasi muda untuk membentuk kepribadian yang kuat dan memperbaharui atlet pesilat Tapak Suci. Sebagai bagian dari seni bela diri yang berasal dari Muhammadiyah, Tapak Suci dianggap sebagai warisan budaya yang diharapkan tetap terjaga melalui pelaksanaan TSNC VI.
Ada lima kategori yang diperlombakan di TSNC VI di Sportorium UMY. Kategori-kategori tersebut meliputi Seni Tunggal Tangan Kosong Putra dan Putri, Seni Tunggal Bersenjata Putra dan Putri, Seni Ganda Tangan Kosong Putra dan Putri, Seni Ganda Bersenjata Putra dan Putri, serta kategori Tanding Dengan Batas Kelas yang terdiri dari 8 Kelas Putra dan 6 Kelas Putri. Peserta dari seluruh kejuaraan berkompetisi untuk meraih tiga juara di setiap kategori dan penghargaan untuk pesilat terbaik.
Baca Juga: Rektor yang pernah memimpin Universitas Gadjah Mada sejak berdirinya hingga saat ini
Gelar Pesilat Terbaik Putera tahun ini diraih oleh Hasbi Abdillah dari Kontingen Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Sementara itu, penghargaan Pesilat Terbaik Puteri diberikan kepada Anjani Rukmana dari Kontingen Karanganyar. Di samping kategori-kategori kejuaraan, satu sekolah juga dinobatkan sebagai sekolah terbaik, di mana SMA Muhammadiyah 1 Palembang berhasil meraih gelar Kontingen Terbaik dalam TSNC VI 2023.
H.A. Fanan Hasanudin, PBr sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah, yakin bahwa generasi muda atlet Tapak Suci memiliki potensi besar untuk mencapai banyak prestasi dan melanjutkan jejak positif para atlet Tapak Suci dalam berbagai kejuaraan nasional bergengsi. Baginya, event seperti TSNC VI menjadi langkah persiapan penting dalam meraih kemenangan bagi Tapak Suci.
“Menurut sejarah, pencapaian Tapak Suci termasuk yang luar biasa, terutama dalam kompetisi seperti Pekan Olahraga Nasional. Hingga tahun 2021, Tapak Suci konsisten meraih prestasi tertinggi dibanding perguruan silat lainnya. Semua prestasi yang telah diraih diharapkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Tapak Suci. Dengan tekad untuk mempersiapkan kemenangan, saya yakin bahwa tak ada yang tidak mungkin,” ungkap Fanan. Dia juga memberi pesan kepada peserta untuk tetap semangat meski belum mencapai prestasi yang diharapkan.
Mewakili UMY, Dr. apt. Rifki Febriansah, M.Sc. sebagai Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) berharap akan muncul atlet-atlet muda baru dari Muhammadiyah yang akan mengharumkan nama baik Muhammadiyah dan Indonesia di masa depan.
“Terima kasih kepada semua peserta atas partisipasinya. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, ini adalah langkah awal dalam mencetak atlet baru khususnya dari cabang Tapak Suci. Saya percaya tak ada peserta yang gagal dalam kompetisi ini, karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan,” tutup Rifki. [umy]